SURABAYA - Departemen Sistem Informasi (DSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil raih piagam dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang langsung diserahkan oleh perwakilan MURI dari Jakarta bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729 di Balai Kota Surabaya, Selasa (31/5/2022).
ITS berhasil memecahkan rekor sebagai pemrakarsa dan penyelenggara lomba inovasi daerah dengan peserta terbanyak sebesar 729 orang sesuai dengan usia Surabaya tahun ini.
Sesuai mandat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, untuk mendorong warga membuat inovasi out of the box, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng ITS untuk membantu mengkonsep, menyosialisasikan, dan melakukan penjurian pada event Lomba Inovasi Suroboyo 2022. Tingginya antusias masyarakat, berhasil membuat ITS mendapat MURI atas banyaknya peserta yang mengikuti lomba inovasi ini.
Dr Mudjahidin ST MT, Kepala DSI ITS mengatakan, departemennya memiliki semangat sumbangsih ke daerah-daerah untuk meningkatkan daya inovasi. DSI memberikan dukungan berupa skill dan pengalaman event dalam mendampingi pemerintah kota pada Lomba Inovasi Suroboyo 2022 ini.
“Sebagai insan pendidikan, banyak hal yang bisa kita bantu ke orang-orang di luar, baik masyarakat maupun pemerintah. Salah satu kontribusi tersebut dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk berbagi ilmu, ” tutur lelaki kelahiran Surabaya ini. Tahun ini adalah kali pertama Surabaya melakukan kegiatan lomba inovasi tersebut.
Dosen yang akrab disapa Mudja ini mengatakan bahwa ini bukan semangat globalisasi tapi glokalisasi untuk mengangkat potensi kearifan lokal agar mampu bersaing pada masyarakat yang harus dijunjung tinggi. “Untuk bisa maju, belajar dari diri sendiri bukan menyuruh negara lain. Jangan pernah malu mengangkat budaya sendiri, ” tandasnya berpesan.
Sementara itu, Andre Parvian Aristio SKom MSc selaku pendamping kegiatan tersebut menjelaskan, dalam upaya mendapatkan piagam MURI ini harus ada persetujuan dari Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk memvalidasi surabaya memiliki inovasi paling banyak.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Menurut dosen Sistem Informasi ini, persiapan yang dilakukan cukup panjang dan melibatkan banyak pihak hingga bisa mendapat penghargaan MURI tersebut. “Kami fokus mengawal Bapedalitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan) karena memberikan tanggung jawab penuh kepada DSI ITS. Partisipasi dosen, mahasiswa, ASN (aparatur sipil negara), masyarakat umum, dan semua pihak kami libatkan, ” terang Andre.
Dari 729 peserta, ITS dan Pemkot Surabaya menjaring 10 besar finalis dan menyeleksi lagi untuk juara 1, 2, dan 3 Lomba Inovasi Suroboyo 2022 untuk mendapatkan piagam Walikota. Jenis inovasi yang dilombakan antara lain teknologi tepat guna, inovasi teknologi, inovasi nonteknologi, inovasi ekonomi, dan inovasi nonekonomi.
Para peserta melewati tiga tahap dalam mengembangkan inovasi tersebut yaitu tahap inisiasi, uji coba, dan implementasi. “Sebagai lomba kali pertama, saya berharap ingin terus berlanjut dan melibatkan warga Surabaya lebih banyak lagi untuk memberikan ide kreatif yang dapat diimplementasikan, ” tutur Andre. (HUMAS ITS)
Reporter: Silvita Pramadani