SURABAYA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan adanya Forum Rektor Indonesia merupakan suatu agenda penting. Karena dalam forum itu, lanjutnya, dapat memberikan solusi terbaik untuk masalah yang ada di Indonesia.
“Forum rektor menjadi sangat penting karena pinternya masyarakat Indonesia ditentukan oleh bapak ibu sekalian, besarnya pendapatan anak Indonesia sangat berhubungan dengan peran ibu bapak sekalian” ucap menkes kepada para hadirin, pada Sabtu (29/10/2022).
Lebih lanjut, menkes menjelaskan beberapa masalah yang terjadi di Indonesia, dua diantaranya adalah stunting dan penyakit jantung. Menurutnya angka stunting di Indonesia masih tinggi bahkan hingga menyentuh angka dua puluh lima persen dari angka kelahiran. Angka stunting itu, lanjutnya, menyebabkan anak di Indonesia menjadi susah untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru.
“Kalau stunting artinya 20 sampai 30 persen lebih IQ nya bodoh, jadi sehebat apapun gurunya sekolahnya diajarin, susah (menerima pelajaran) kalau gen anaknya sudah bodoh, ” ujarnya.
Selain stunting, sambungnya, penyakit yang menjadi fokus utama menkes adalah penyakit jantung. Menurutnya kasus pasien penyakit jantung di Indonesia masih sangat banyak. Pasien penyakit ini lanjutnya, juga menjadi beban BPJS paling banyak dibanding pasien dengan penyakit lain.
“Penyakit yang paling banyak membuat masyarakat Indonesia meninggal adalah jantung, penyakit yang paling banyak beban rupiahnya ke BPJS, sembilan triliun adalah penyakit jantung, ” jelasnya.
Lebih lanjut, pelayanan untuk pasien dengan penyakit jantung sangat minim. Menkes menyebutkan dari 514 kabupaten atau kota di Indonesia, hanya 150 kabupaten atau kota yang melayani pemasangan ring di 28 Provinsi, sehingga dalam setahun dari 270 ribu yang terkena serangan jantung, hanya 70 ribu yang dapat ditangani dengan maksimal.
Oleh karenanya, menkes mengajak kepada seluruh rektor untuk bekerja sama dalam meningkatkan pelayanan medis di Indonesia. Menkes menghimbau kepada seluruh rektor perguruan tinggi untuk segera membuka program studi (prodi) spesialis dalam bidang kedokteran. Pihaknya akan mendukung melalui pemberian beasiswa pendidikan bagi dokter spesialis.
Baca juga:
Lepas Sambut Pimpinan Warnai Kodim Lamongan
|
“Kita sudah siapkan beasiswa dokter spesialis dan fellow yang tadinya cuman 300 pertahun jadi 1500 per tahun, mulai tahun depan, supaya kita bisa menyiapkan dokter spesialis untuk ini, ” ucap menkes.
Sekadar informasi, Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022 atau Konvensi XXVIII dan Temu Tahunan XXIV bertempat di Universitas Airlangga Surabaya. Forum tahunan kali ini membawa tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan, Energi dan Obat Menuju Indonesia Emas 2045”. mengutip dari pernyataan Rektor Universitas Airlangga, seluruh rektor yang tergabung dalam FRI menyatakan siap berkomitmen untuk membantu persoalan bangsa.
Penulis : Haryansyah Setiawan
Editor : Khefti Al Mawalia